SULTRAEXPOS.COM| LUWU — Dukungan dan apresiasi datang dari berbagai tokoh masyarakat dan tokoh pemuda di Kabupaten Luwu terkait penataan prasarana Pasar Rakyat di Kecamatan Bua Kabupaten luwu Provinsi Sulawesi Selatan.
Diketahui saat ini Pasar Rakyat Bua tengah dalam proses pembangunan yakni pekerjaan penimbunan dan pembangunan talud serta drainase.
Namun sangat disayangkan langkah Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Luwu dalam memberikan pelayanan yang maksimal terhadap peningkatan fungsi fasilitas umum kepada masyarakat Luwu justru tidak disambut positif oleh oknum dari salah seorang warga yang diketahui berdomisili disekitar lokasi pembangunan pasar dan terkesan hanya ingin mencari – cari kesalahan dalam setiap kegiatan pembangunan di Kabupaten Luwu.
Menurut salah seorang Tokoh Masyarakat setempat yang sekaligus pengurus awal pembangunan Pasar Rakyat Bua yang lebih akrab dipanggil Pak Kasim bahwa penimbunan Pasar Rakyat Bua sangat penting dan besar manfaatnya untuk kesejahteraan masyarakat khususnya di Kecamatan Bua.
“Saya mendukung penuh penimbunan pasar tersebut karena sangat besar manfaatnya untuk masyarakat dan keluarga yang ada khususnya di Kecamatan Bua,” ujar Pak Kasim melalui siaran pers yang diterima Redaksi Suaragmbi pada Rabu (12/7/2023).
Sementara ketua LSM GMBI Distrik Kabupaten Luwu Andi Wahab mengatakan Kegiatan pembangunan dan pengelolaan sarana dan prasarana perdagangan di Pasar Bua memang sangat diperlukan oleh masyarakat khususnya para pedagang dan pengunjung pasar guna lebih memperlancar arus distribusi barang yang keluar masuk di Pasar Bua.
“Menurut saya ini merupakan salah satu program Pemerintah Kabupaten dalam upaya peningkatan perekonomian masyarakat kecil di Luwu khususnya di Kecamatan Bua, dan ini penting untuk kita dukung bersama, jadi kalau ada yang merasa keberatan maka itu perlu dipertanyakan keberpihakannya terhadap kesejahteraan masyarakat di Bua,” ujar Ketua LSM GMBI Luwu yang lebih akrab dengan panggilan Opu ini.
“Kami orang Luwu asli dan moyang kami juga orang Luwu maka dari itu selama itu pula asas manfaatnya baik untuk masyarakat Kenapa (kita/red) tidak bisa mengawalnya dan mendukungnya tugas kita adalah mengontrol dan menjaga kalau ada yang salah mari kita dudukkan bersama kalau ada yang bengkok mari kita luruskan bersama istilah sipakainge ki semua tabe,” ujarnya.
Dirinya juga sangat menyayangkan pemberitaan dari beberapa oknum wartawan yang Ia nilai tidak profesional dalam menjalankan tugas jurnalistiknya.
“Wartawan itu adalah tugas mulia dan berintelektual tinggi, yang saya tau teman – teman wartawan juga punya etika jurnalistik, ini yang harus dipegang teguh, ada kode etik jurnalis juga, jadi berita yang dia buat itu harus realistis berdasarkan fakta bukan fiktif. Berita harus berimbang dan tidak boleh egois apalagi tendensius,” ucap Opu melanjutkan.
Diketahui beberapa hari yang lalu muncul pemberitaan melalui media online yang mengatakan bahwa pengerjaan penimbunan halaman Pasar Rakyat Bua tidak memasang papan nama proyek, padahal menurut sumber terpercaya pada saat itu papan tersebut tengah dalam proses pengerjaan dan akan segera dipasang dilokasi. Nyatanya sesuai fakta lapangan saat ini papan nama proyek tersebut telah terpasang dilokasi pembangunan.
Terpisah pihak pelaksana kegiatan H. Marhan Ismail yang dihubungi awak media melalui pesan WhatsApp sangat menyesalkan tindakan yang dinilai terlalu cepat menghakimi. Ia juga menerangkan bahwa penggunaan material berupa sirtu bersumber dari tambang milik sendiri yang berizin.
“Proyek baru saja mulai sudah menghakimi dengan keputusan yang tidak realistis, kalau penggunaan sirtu diambil dari milik tambang sendiri yg berisin,” tutup H. Marhan.
Berita ini Telah ditayangkan Oleh medi Suara GMBI
Team Editor : Hendra Jaya
Komentar